Bagaimana keadaan kalian hari ini? *asongin mic ke mulut* Anggap aja semua yang baca lagi sehat ya, amin! Kali ini saya akan membahas soal mantan. Tapi sebelumnya saya tanya dulu, sudah pada pernah pacaran kan? APAAA? BELUMM?!! *jawab sendiri, stress* . Buat yang sudah pernah pacaran kita bisa diskusi disini, kalo Thinkers yang belum pernah pacaran mungkin nyimak aja kali ya . hehehe.
Sudah siap? Let’s think thing!
Dalam kehidupan bersosial ada berbagai macam jenis hubungan. Antara satu individu dan individu lainnya. Misal, saudara, teman, sahabat, musuh, pacar, mantan pacar, hubungan terlarang, hubungan sejenis *mulai ngaco* , dan sebagainya. Saya akan membahas tentang berhubungan dengan mantan.
Sebelum menjadi mantan tentu mereka pacaran dulu kan ? ada prosesnya, mulai dari saling curi-curi pandang saat pertama bertemu, curi-curi waktu telpon, sampai akhirnya saling mencuri hati. Cara bersikap juga beruabah secara bertahap, contoh:
-> Tahap Pendekatan : – ngingetin makan, nanyain kabar, nanyain malming mau jalan kemana, dll.
-> Tahap Pacaran : – Makin sering ngajak jalan, mulai berani peluk-peluk, mulai berani cium-cium kening, genggam tangan, dll.
-> Setelah lama pacaran : – Diajak jalan makin banyak alasan nolak, jangankan meluk diajak ketemu aja susah, jangankan genggam tangan duduk aja agak jauhan.
-> Tahap Putus : – Pihak yang masih cinta galau terus, males makan. Pihak yang dicintai melenggang dengan tenang, punya pacar baru.
Familiar nggak sama kasus diatas? Itu hanya satu contoh kasus ya karena setiap hubungan memiliki kisah yang unik. Baca saja ini sebagai referensi, bukan panduan.
Membaca kasus barusan, seharusnya kita bisa menebak. Pihak yang mencintai akan susah payah terus mempertahankan hubungan mereka, mencoba rujuk kembali. Padahal menurut pendapat saya untuk kembali lagi akan sangat sulit sekali. Karena kita tidak membangun suatu hubungan dari satu pihak. Keduanya harus memiliki niatan yang sama. Membuat orang lain jatuh cinta kembali itu sulit. Apalagi jika putus karena trauma disakiti. Jangankan mencintai kita kembali, dia bahkan bisa tidak jatuh cinta untuk hubungan berikutnya.
So, bagaimana kita harusnya bersikap? Ayo kita diskusi. Disini saya akan memberi tips yang boleh untuk diperdebatkan jika memang tidak setuju. Poin yang saya beri disini adalah bersifat umum, tapi tiap poin dapat diaplikasikan secara berbeda per kasus. Maka baca lah baik-baik. Mana yang sekiranya dapat dilakukan dihubungan kamu sekarang. Tidak melihat apakah ada salah satu pihak yang masih mencintai, yang tersakiti, memiliki dendam, atau apapun latar belakang putusnya.
Do (s) :
- Berkomunikasi secukupnya, kalian tidaklah lagi pacaran. Lantas basa-basi apalagi yang harus dibicarakan? Kecuali kalian dalam satu lingkungan profesional, berhubungan lah sesuai kapasitas. Makan malam berdua setelah meeting? Jangan memberi harapan padanya. Tolak secara halus jika kamu tidak menginginkannya untuk kembali padamu.
- Penegasan. Bersikaplah tegas dengan menunjukan sikap yang seharusnya. Jika sudah tidak cinta ya besikaplah seperti kalian tidak memiliki perasaan apa-apa. Saya pernah memiliki pengalaman pendekatan dengan wanita yang belum memberi penegasan kepada mantannya. Itu tidak baik untuk hubungan baru yang akan dibina. Dan betul saja, saya mendapatkan teror dari si mantan.
- Hapus kontak dan foto kalian berdua. Sulit melupakannya? Dia tidak pernah meresponmu meski kamu telah mengirim sms, bbm, bahkan menelponpun tak diangkat? Itu artinya dia benar-benar tak menginginkanmu lagi. Untuk apa menyimpan no handphone orang yang tidak ingin dihubungi? Hapus saja!
- Bersikaplah ramah. Jika kalian berdua tidak memiliki masalah ketika putus, tidak diaharamkan loh untuk berteman atau bahkan bersahabat. Jangan tutup tali silaturahmi. Tapi ingat, jangan sekalipun manaruh harapan bahwa hubungan kalian akan membaik. Mengalir saja apa adanya. Jodoh tidak akan kemana.
1. Menanyakan pasangan barunya. Sekiranya tak perlu lah kita cari tahu atau bahkan menanyakan langsung padanya dengan siapa ia dekat sekarang. Apalagi urusannya? Tak perlu menambah sakit hati kalian bukan?
2. Menunjukan kelemahan kalian. Cara bangun lebih cepat dari sakit hati adalah menunjukan bahwa kalian individu berkualitas superior. Itu artinya, kamu harus menunjukan bahwa kamu akan baik-baik saja tanpa dia. Tunjukan prestasi di bidang yang memang kamu kuasai. Dia akan menyesal telah putus dengan seorang yang memiliki bakat spesial sepertimu.
3. GALAU, itu sebutan anak zaman sekarang. Bersedih boleh, tapi jangan berkelanjutan. Tidak sehat untuk mental.
4. Memberi harapan. *pake kapital* JANGAN PERNAH untuk takut kehilangan pemuja. Orang yang memberi harapan biasanya mereka yang takut tidak ada lagi yang memperhatikan. Jika kamu tidak menginginkannya, beri penegasan.jangan mempermainkan perasaannya.
Thinkers, begitulah segelintir tips yang boleh ditambah atau boleh didebat. Tips diatas bukanlah panduan, sekali lagi itu merupakan referensi. Karena setiap hubungan memiliki kisah yang unik. Tapi ada satu pesan yang ingin saya sampaikan, ” follow your heart, use your brain ”.
0 komentar: